Just Talk and Relax

Read More

Literature Review

Di postingan kali ini, aku bakal bahas soal literatuter review. Nah, aku mau cerita dulu kenapa aku tertarik buat nulis tema ini. Jadi...
Read More

Kepribadian (Part 1)

Hai, semuanya.. kali ini aku mau bahas tentang kepribadian atau personality. Disini aku akan bahas seputar kepribadian secara umum...
Read More

Serba-Serbi Kehidupan Pasca

Aku masih mau cerita seputar kampus nih. Kali ini, aku mau cerita tentang kehidupan aku selama di kampus pasca sarjana...
Read More

Komunikasi : Man Vs Woman (Part 1)

Aku bakal ngobrol sama salah satu temen pasca aku di kampus namanya Hendra Purnama. Kami bakal ngobrolin seputar komunikasi...
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

30 Juli 2020

Kenapa Mau Sekolah Pasca?

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu

Hai semuanya.. ketemu lagi sama aku. Kali ini, aku mau cerita tentang diri aku sendiri. Kenapa aku memutuskan untuk sekolah pasca sarjana. Padahal buat kalian yang sekarang lagi kuliah sarjana atau diploma, pasti berasanya capek.. susah dan pengen cepet-cepet selesai ngeberesin kuliah kalian.

Awalnya aku mau cerita dulu tentang keinginan aku yang akhirnya mengarahkan aku untuk memutuskan mau sekolah ke pasca. Jadi, waktu itu aku masuk semester 3 kuliah sarjanaku dan di semester itu, salah satu mata kuliahku yaitu tahap perkembangan manusia. Nah, waktu dosen ngejelasin tentang tahap perkembangan dari masa bayi sampe masa anak-anak.. itu aku tertarik banget buat belajar itu. Jadi, aku selalu excited setiap dosen ngejelasin materi tentang itu. Terus.. di mata kuliah ini juga, salah satu dosen aku bilang di kelas “kalo kalian mau belajar psikologi lebih mendalam lagi, kalian bisa sekolah di pasca sarjana. Di pasca sarjana, kalian bakal belajar psikologi dengan lebih spesifik sesuai sama minat kalian. Di sarjana ini, kita cuma belajar semua psikologi dasar. Jadi, sangat disarankan kalian kalo mau belajar lebih dalam lagi tentang psikologi.. kalian bisa ngelanjutin sekolah di pasca sarjana.”

Dari penjelasan dosen inila, yang bikin aku akhirnya memutuskan mau melanjutkan sekolah aku lagi. Apalagi dulu masih semester 3 kan, jadi masih belum terlalu melelahkan kuliah tu hahaha. Setelah aku mutusin mau ngelanjutin sekolah aku, aku tu masih gak tau mau ambil peminataan apa. Yang aku mau cuma belajar lebih banyak hal lagi tentang perkembangan anak.

Makin banyak semesterku, dosen-dosenku makin banyak ngeleasin tentang penjurusan psikologi itu sendiri. Ternyata jurusan psikologi di Indonesia itu, ada 4 peminatan yaitu psikologi klinis, pendidikan, sosial dan industri organisasi (psikologi yang biasanya ada di perusahaan). Terus dosen aku ngeleasin kalo di 4 peminatan itu, masih ada pengelompokan lagi didalamnya.. kayak psikologi klinis itu ada 2 bagian didalamnya yaitu psikologi klinis anak-remaja dan psikologi klinis dewasa.

Hhmm… untuk tau selengkapnya tentang jurusan psikologi, nanti bakal aku bahas di posting selanjutnya.

Setelah dosen aku ngelasin tentang jurusan psikologi ini, akhirnya aku mutusin untuk ngelanjutin sekolah aku di psikologi klinis anak-remaja karna aku emang mau belajar banyak banget tentang anak. Kenapa aku tertarik sama perkembangan anak? Aku tertarik sama perkembangan anak bukan karna aku suka sama anak-anak yaa. Justru aku kurang suka main sama anak-anak karena manurutku anak-anak itu cukup mengganggu karna mereka yang selalu mau main, sedangkan aku punya aktivitas lain selain main sama mereka. Tapi, pas aku lagi dengerin dosen ngejelasain tentang perkembangan anak ini.. aku cukup amazing karna dari perkembangan anak inila yang jadi penentu terbesar gimana karakter dan gimana cara kita menghadapi dunia ini.

Dari sinila yang bikin aku tertarik banget buat belajar tentang anak-anak. Dan karna aku gak suka sama anak-anak juga, aku mau nantang diri aku sendiri karna aku sadar aku gak boleh gak suka sama anak-anak. Ya gitu deh, aku mutusin buat belajar memperdalam tentang dunia perkembang anak-anak.

Apakah cita-cita aku ini, selalu ku pegang teguh? Tentu saja tidak. Makin banyak semester, pasti makin sulit juga kuliahku. Makin berasa capek buat kuliah dan pengen cepet-cepet udahan. Karna tau kuliah makin lama makin melelahkan, jadinya aku sempet menyingkirkan keinginan aku untuk lanjut sekolah lagi. Dan ini selalu ku pegang sampai aku selesai kuliah sarjana.

Setelah selesai kuliah, aku mutusin buat cari kerja aja dan ngelupain keinginan aku ini. Walaupun, sebenernya aku masih nyimpen keinginan aku buat sekolah lagi tapi aku coba berpikir realistis aja. Udah bisa selesai sarjana aja, udah bersyukur banget. Kalo aku mau sekolah lagi, apa aku bisa? Karna aku ngerasa gak akan bisa buat sekolah lagi, aku akhirnya mutusin buat memendam keinginan aku ini.

Ternyata kehidupan setelah sekolah itu, jauh lebih memusingkan. Harus banyak mikir dan muter otak biar kita bisa tetap menjelani hidup. Tadi kan, setelah selesai kuliah.. aku mutusin buat cari kerja aja. Ternyata cari kerja juga gak segampang itu, aku banyak ngelamar pekerjaan dan belum ada rejekinya alias aku belum dapet kerjaan. Dan itu sampe 1 tahun aku selesai kuliah. Karna aku mulai ngerasa putus asa, aku jadi mutusin buat ngelanjutin sekolah aku tapi itupun gak 100% dengan hati yang teguh. Waktu itu yang aku pikirin, aku mau cari kerja sekalian cari sekolah juga karna aku gak tau takdirku ada dimana.

Akhirnya, setelah aku daftar kerja dan daftar sekolah. Ternyata aku diterima untuk sekolah lagi dan gak diterima kerja lagi. Hhmm… butuh waktu untuk memutuskan mau sekolah lagi karna aku berasa gak akan bisa untuk sekolah lagi. Setelah aku piker-pikir lagi, mungkin ini memang takdirku. Dan akhirnya aku mutusin buat daftar ulang di kampus dan jadila anak sekolah lagi. Hehehe

Oke teman-teman, sekian dulu cerita aku kali ini. Sampai ketemu lagi di postingan selanjutnya.

Read More :

Serba-Serbi Kehidupan Pasca

Read More

24 Juli 2020

Kepribadian (Part 2)

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu

Hai semuanya.. ketemu lagi, kali ini aku masih bahas tema yang sama dengan tema sebelumnya. Kalo di tema sebelumnya aku udah bahas kepribadian itu apa dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kepribadian. Nah, sekarang aku mau bahas apa pentingnya kita tau dan kenal dengan kepribadian kita sendiri.

Di postingan aku sebelumnya, aku udah bilang kalo kepribadian itu pola karakteristik yang terbentuk dari kecil dan terlihat di setiap aspek dalam diri seseorang. Dari kalimat ini, kita bisa ngeliat kalo kepribadian itu mempengaruhi sebagaian besar diri kita, mempengaruhi bagaimana kita menilai diri sendiri, bagaimana menilai orang lain, bagaimana kita bersikap dan berinteraksi dengan lingkungan. Nah.. karena kepribadian ini mempengaruhi sebagian besar diri dan hidup kita, jadi menurut aku penting banget buat kita untuk kenal kepribadian yang kita miliki.

Kalian kan sering banget denger kata “tak kenal maka tak sayang”. Kalimat ini gak cuma cocok diterapin untuk kita kenal sama orang lain tapi juga cocok diterapin untuk kita kenal sama diri kita sendiri. Kalo kalian kenal sama seseorang, kalian biasanya akan ngerasa enak untuk berinteraksi sama dia kan? Kalian tau komunikasi seperti apa yang cocok untuk ngobrol sama dia, tau apa yang teman kalian suka dan gak suka. Nah.. ini juga tepat untuk kalian gunakan ke dalam diri kalian sendiri. Kalo kalian kenal sama diri sendiri maka kalian juga pasti tau gimana caranya memperlakukan diri sendiri dengan baik, tau potensi dan kelemahan yang kalian miliki dan tau gimana caranya bikin diri kalian ngerasa nyaman.

Kalo kalian udah kenal dengan diri sendiri, kalian juga bisa tau potensi apa yang bisa kalian kemabangkan, tau kelemahan yang perlu diperbaiki, tau gimana caranya mengatasi masalah yang kalian hadapi dan tau gimana caranya mengatasi situasi stress.

Salah satu cara yang bisa kalian lakukan untuk mengenali diri sendiri adalah kenal dengan kepribadian yang kalian miliki. Gimana caranya untuk kenal sama kepribadian kita? Untuk kenal dengan kepribadian itu hal yang cukup kompleks yaa teman-teman dan sangat disarankan kalian ketemu sama orang yang ahli di bidang tersebut supaya hasilnya bisa lebih akurat dan kalian juga bisa konsultasi untuk mengoptimalkan diri kalian.

Udah jelas yaa teman-teman kenapa kita perlu kenal sama kepribadian yang kita miliki, semoga dengan kalian kenal sama kepribadian kalian sendiri, kalian bisa tau gimana caranya memperlakukan diri sendiri dengan tepat. Dan akhirnya, kalian bisa mengoptimalkan kemampuan diri sendiri dan bisa berusaha untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan yang kalian miliki.

Oke, deh.. segini dulu yaa teman-teman. Semoga bermanfaat, sampai ketemu di postingan selanjutnya.

Read More :

Kepribadian (Part 1) 

Read More

19 Juli 2020

Kepribadian (Part 1)

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu


Hai, semuanya.. kali ini aku mau bahas tentang kepribadian atau personality. Disini aku akan bahas seputar kepribadian secara umum. Jadi, buat kalian yang baru mau belajar memahami kepribadian kalian bisa coba baca tulisan ini hehehe

Apa itu kepribadian?

Oke, untuk yang pertama aku akan bahas tentang pengertian kepribadian. Kepribadian itu berasal dari kata “persona” yang artinya topeng. Jadi, kalo diartikan kepribadian itu merupakan kesan yang kita tampilkan di hadapan orang-orang yang dibalik itu ada hal tersembunyi dan jarang diungkapkan. Menurut Millon, kepribadian itu merupakan sesuatu yang membuat kita jadi terlihat beda dari manusia lainnya. Nah, kepribadian ini sebenernya merupakan pola karakteristik psikologis yang diekspresikan pada setiap aspek di dalam diri manusia. Pola karakteristik ini, terbentuk selama masa pengasuhan seorang individu atau dengan kata lain pola ini terbentuk dari pola asuh yang kita dapatkan dari kecil dari pengasuh kita. Pola ini juga berhubungan dengan norma-norma yang ada di lingkungan manusia itu hidup.

Kepribadian normal VS Gangguan kepribadian

Kepribadian itu sebenernya ada kontinumnya, kayak rentang dari kategori normal sampai kategori gangguan. Jadi kalo misalnya kalian ngerasa kalian itu punya kepribadian tertentu, itu bukan berarti kalian mengalami gangguan kepribadian. Bisa aja kalian berada dalam kategori yang normal dari kepribadian tersebut. Nah, sekarang.. yuk kita bahas bedanya kepribadian yang ada dalam rentang normal sama kepribadian yang udah masuk gangguan.

Kepribadian yang ada di rentang normal itu kepribadian yang fleksibel dan bisa menyesuaikan diri dengan perilaku dan kebiasaan di tempat manusia itu hidup. Sedangkan gangguan kepribadian itu cenderung kaku, menunjukkan perilaku yang tidak umum atau tidak relevan di lingungan sosialnya. Di buku psikologi abnormal, gangguan kepribadian itu merupakan pola perilaku yang tidak fleksibel, ekstrem dan menyimpang dari budaya setempat. Penjelasan yang sama juga aku dapetin di DSM 5 kalo gangguan kepribadian itu pola perilaku yang menyimpang dari budaya, tidak fleksibel dan biasanya gangguan itu mulai muncul ketika memasuki masa remaja atau dewasa awal. Oh iya, DSM 5 ini buku diagnostik yang selalu dipake buat orang-orang yang mau mendiagnosis keadaan psikologis seseorang.

Menurut Millon, ada 3 karakteristik seseorang itu bisa masuk dalam kategori gangguan kepribadian.

1. Orang itu cenderung kurang tahan ketika menghadapi stress.

     Orang dengan kepribadian normal, kalo gagal saat menghadapi masalah atau lagi ada di situasi stress, mereka akan coba berbagai cara supaya masalahnya bisa selesai. Nah.. kalo orang dengan gangguan kepribadian, mereka itu bertahan di satu cara aja dan kalo gagal itu bisa bikin mereka jadi tambah stress dan akhirnya mereka makin menciptakan persepsi sosial yang distorsi.

2. Tidak fleksibel

      Orang dengan kepribadian normal, mereka ngerasa perlu untuk fleksibel, tau kapan harus ambil inisiatif dan mengubah lingkungan serta tau kapan harus beradaptasi dengan lingkungan. Kalo orang yang gangguan kepribadian, mereka cenderung kaku dan memaksakan diri untuk berperilaku di kondisi yang tidak sesuai dengan lingkungannya. Biasanya orang gangguan kepribadian, akan mengendalikan lingkungan secara intens dan menunjukkan sifat kekakuan mereka. Akhirnya, ini yang bikin orang-orang gangguan kepribadian mengalami masalah di interaksi sosial mereka dengan lingkungan karena mereka memaksa lingkungan untuk jadi seperti yang mereka mau.

3. Ada pola lingkaran setan yang terbentuk

      Karena gagal berubah, orang dengan gangguan kepribadian akan terus-menerus mengulang hal yang sama sehingga terbentuk lingkaran setan dimana mereka jadinya terus-terusan berkutat di hal yang sama.

Nah, udah keliatan banget kan bedanya kepribadian yang normal sama yang gangguan. Yuk, lanjut ke bahasan selanjutnya..

Tipe-tipe Kepribadian

Di DSM 5, ada 3 kelompok kepribadian dan di setiap kelompoknya disebutin tipe-tipe kepribadiannya. Ada 10 tipe kepribadian yang dibahas di DSM 5 dan aku akan sebutin tipe-tipe kepribadiannya apa aja. Kali ini, aku cuma nyebutin tipe-tipenya aja ya.. di postingan selanjutnya nanti aku bakal bahas satu-satu kepribadian itu.

1. Kelompok A (Cluster A)

    Kelompok kepribadian ini menunjukkan perilaku aneh dan eksentrik sehingga sering mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal. Tipe kepribadian yang masuk dalam kelompok ini :

a.  Kepribadian Paranoid

b. Kepribadian Schizoid

c. Kepribadian Schizotypal

2. Kelompok B (Cluster B)

    Kelompok kepribadian ini menunjukkan perilaku dramatis, emosional dan tidak menentu. Tipe kepribadian yang masuk dalam kelompok kepribadian ini:

a. Kepribadian Antisosial

b. Kepribadian Borderline

c.  Kepribadian Histrionik

d. Kepribadian Narsistik

3. Kelompok C (Cluster C)

    Kelompok kepribadian ini sering menunjukkan perilaku cemas dan takut. Tipe kepribadian dalam kelompok ini :

a. Kepribadian Avoident

b. Kepribadian Dependen

c. Kepribadian Obsesif-Compulsif

Nah, ini dia penjelasan singkat mengenai kepribadian. Semoga bisa membantu buat kalian yaa. Sampai ketemu di postingan aku selanjutnya.

Referensi :

Davidson, G.C., dkk. Psikologi Abnormal. Edisi ke-9. 2004.

Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders, Fifth Edition. 2013.

Millon, T., dkk. Personality Disorder in Modern Life, Second Edition. 2000.

Read More :

Kepribadian (Part 2)

Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorders ( DSM)
Read More

6 Juli 2020

Literature Review


Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu

Di postingan kali ini, aku bakal bahas soal literatuter review. Nah, aku mau cerita dulu kenapa aku tertarik buat nulis tema ini. Jadi, selama pandemi ini hampir semua kegiatan dilakukan dirumah kan. Mulai dari kegiatan kuliah sampe seminar-seminar pun dilakukan dari rumah juga. Berawal dari ini nih, karna kegiatan kuliah aku yang dipindahkan semuanya jadi dilakukan hanya dari rumah saja dan kegiatan kuliahku sekarang juga udah gak terlalu padat lagi karna aku udah mulai praktek kerja lapangan (PKL). Jadwal kuliah tatap muka pun cuma satu mata kuliah dan sisanya presentasi laporan PKL itu. Jadi, aku punya banyak waktu luang dirumah. Karna udah mulai bosan dengan kegiatan dirumah yang itu-itu aja dan semua hiburan juga udah dilakukan semua, dari sini aku mulai kepikiran buat cari tau penelitian apa yang mau aku lakukan atau yang mau aku bahas buat penelitian di tugas akhir ku nanti.

Dari sini, aku akhirnya mulai cari-cari topik penelitian apa yang tertarik buat aku bahas. Singkat ceritanya, ketika aku lagi cari topik penelitian aku, dikampus aku ngadain seminar online tentang literature riview ini. Pas liat pamflet seminar ini tu, aku langsung tertarik karna selama ini penelitian bagi aku itu jadi momok yang sangat tidak menyenangkan buat aku. Dan aku mau si penelitian ini engga jadi momok yang menakutkan lagi buat aku dan aku penasaran gimana sih supaya kita bisa melakukan penelitian dengan tepat kayak orang-orang peneliti gitu. Ya udah deh, aku akhirnya daftar seminar ini dan aku ngajak temen-temenku yang lain. Cuma ya.. mereka gak terlalu tertarik sama materi jadinya ya sudah hehehehe.

Pas waktu seminarnya itu, ternyata isinya menarik banget dan menurut aku juga ini salah satu bahan awal yang penting buat mahasiswa atau siapapun yang mau melakukan penelitian secara ilmiah. Makanya nih, aku mau share sedikit tentang apa yang aku pahami dari literarure review ini.


Literature Review?

Literature review atau tinjauan literatur merupakan ringkasan komprehensif (keseluruhan) dari topik-topik tertentu. Literature review ini, bisa dijadikan sebagai langkah awal saat kita akan melakukan penelitian. Dengan melakukan literature review, kita bisa mendapatkan gambaran dan pemahaman secara menyeluruh mengenai topik-topik yang diinginkan. Tidak cuma itu aja, di literature review ini kita bisa juga menemukan kesenjangan atau ketidaksesuaian antara fenomena dengan teori yang ada, dimana hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kita yang akan melakukan penelitian dengan topik serupa. Dengan temuan ini, kita juga bisa mendapatkan ide penelitian dan digunakan untuk penelitian yang akan kita lakukan.

Literature review ini bisa digunakan untuk berbagai sumber yang ada seperti artikel ilmiah, buku, jurnal dan sumber-sumber lain yang relevan dengan topik yang diinginkan. Nah, di literature review ini kita tidak hanya membaca sumber-sumber yang sudah kita dapatkan tetapi kita juga menganalisa dari sumber bacaan itu seperti melihat kekurangan dan proses penelitian yang sudah dilakukan. Tidak hanya itu, kita juga melakukan evaluasi dari setiap sumber bacaan yang sudah kita temukan sehingga nantinya kita bisa menemukan alasan kenapa kita ingin melakukan penelitian pada topik tertentu. Ada kutipan yang menarik nih, yang aku temuin tentang tema ini :

“Dalam menulis literature review, tujuan kita melakukannya adalah untuk menyampaikan kepada pembaca tentang pengetahuan dan gagasan tentang suatu topik. Apa kekuatan dan kelemahannya. Literature review ini disesuaikan dengan topik atau tema yang kita inginkan (misalnya, disesuaikan dengan tujuan penelitian kita, masalah atau isu yang ingin didiskusikan). Ini bukan hanya sekedar daftar deskriptif dan sebuah ringkasan.”

Nah… udah diliat kan apa itu literature review dan manfaatnya buat kita yang akan melakukan penelitian. Buat aku pribadi sih manfaat personal yang aku rasain dari literature review ini aku jadi didorong untuk baca secara keseluruhan. Kayak mau gak mau harus baca jurnal dan artikel yang aku temui dari awal sampai akhir gitu. Kebiasaan baca aku yang dari dulu cuma cari hal-hal yang aku perluin aja terutama baca artikel dan jurnal. Dengan literature review ini, aku jadinya ngerasa didorong buat baca jurnal dari awal sampai akhirnya.

Gimana cara nulis literature review?

Cara buat nulis literature review ini simple banget teman-teman. Apalagi kalo kita udah ketemu topik yang mau kita teliti apa. Tapi buat yang belum menemukan topik penelitian gak masalah, dengan literature review ini kalian bisa ketemu ide-ide penelitian setelah baca beberapa sumber yang udah kalian dapatkan. Oke, ini aku ceritain cara nulis literature review ya :

 1. Menetukan topik.

2. Mencari sumber-sumber yang berkaitan dengan topik yang sudah ditentukan.

3. Menganalisa dan mengevaluasi setiap sumber bacaan yang ditemukan.

4. Membuat kesimpulan.

Menentukan topik

Nah, buat nentuin topik penelitian ini bisa kalian cari dari berbagai sumber seperti baca berita, melihat fenomena yang terjadi saat ini dan bisa juga dengan mencari hasil-hasil penelitain terbaru. Atau kalian bisa juga cari dengan sumber lainnya.

Mencari sumber yag berkaitan dengan topik yang sudah ditentukan

Setelah kalian ketemu topik apa yang ingin kalian jelajahi lebih lanjut, kalian bisa kumpulin sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang kalian tentukan itu. Sumber yang didapat bisa macem-macem kayak bisa cari dari jurnal, buku atau artikel ilmiah dan sumber lainnya yang menurut kalian relevan sama topik yang sudah kalian tentukan. Nah, buat nyari sumber ini kalian perlu untuk memperhatikan beberapa hal terutama dalam mencari jurnal penelitian. Biasanya dosen mau nerima jurnal kalo diambil dari jurnal-jurnal yang “terpercaya”. Kenapa aku kasih tanda kutip buat yang terpercaya? Karna akupun masih bertanya-tanya, emang ada jurnal yang tidak terpercaya.. ya, setidaknya jurnal itu dipercaya sama yang buat jurnalnya sendiri kan hehehe.

Oke, balik lagi.. jurnal “terpercaya” seperti apa yang biasanya diterima. Kalo dari pengalaman aku, biasanya cari jurnal-jurnal yang sudah dikutip sama banyak orang, jurnal yang diterbitkan dari lembaga atau instansi yang sudah diakui dan biasanya kalo aku cari jurnal yang ada nomor-volume-atau bahkan yang ada ISSN atau DOI nya. Nah, yang paling “terpercaya” biasanya jurnal-jurnal dari luar negeri alias jurnal yang berbahasa inggris.

Menganalisan dan mengevaluasi setiap sumber bacaan yang ditemukan

Setelah kita ngumpulin sumber-sumber yang relevan sama topik penelitian kita, disini kita mulai baca satu per satu sumber bacaan itu dan mulai menganalisa setiap sumber bacaannya. Untuk memudahkan dalam penulisan, biasanya dibuat dalam bentuk tabel untuk sumber-sumber kayak artikel dan jurnal. Bentuk tabelnya bisa seperti ini kira-kira :


Membuat Kesimpulan

Setelah kalian ngerasa cukup untuk menganalisis topik yang kalian inginkan. Kalian bisa buat kesimpulannya. Biasanya kesimpulannya, bisa berupa kita ketemu pertanyaan penelitian yang bisa digunakan sebagai alasan untuk melakukan penelitian. Selain itu, kalian juga bisa menemukan hipotesis atau dugaan sementara dari penelitian yang akan kalian lakukan.

Nah… kalo kalian udah bikin literature review ini, kalian bisa bilang ke dosen pembimbing mengenai topik dan gambaran penelitian yang akan kalian lakukan. Kalo kalian udah nyiapin materi penelitian kalian dengan matang, dosen pembimbing kalian juga bakal support dan bakal nilai kalian udah siap untuk melakukan penelitian. Bukan mahasiswa yang masih balum jelas mau ngelakuin apa.

Oke, teman-teman.. semoga bermanfaat dan terima kasih banyak.

Referensi :

https://guides.library.bloomu.edu/litreview

hasil seminarku


Read More

1 Juli 2020

About Me

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu

Hallo, semuanya

Aku Rahmi Habibah, mahasiswi Pascasarjana Psikologi yang kuliah disalah satu universitas yang ada di Bandung. Di blog ini, aku bakal share beberapa hal yang menarik menurutku, entah itu pengalaman pribadi aku atau hal-hal yang aku dapatkan selama dikampus dan selama aku hidup.
Semoga itu juga bisa bermanfaat buat kalian yang baca blog ini.

Kalo kalian mau share sesuatu atau mau ngasih komentar, boleh banget. Aku seneng kalo dapat respon dan masukan positif dari kalian. Untuk responnya bisa kalian tulis di kolom komentar atau lewat email willywonka.coklatpanas02@gmail.com.

Terima Kasih 

Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Cari Blog Ini

Popular Posts

Copyright © Coklat Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com