Just Talk and Relax

9 Oktober 2020

Kepribadian Borderline (Part 1)

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Haii… Hai… semuanya, kali ini aku mau bahas tentang kepribadian borderline. Yang mau tau tentang kepribadian borderline, baca sampe selesai yaa postingan aku. Semoga bisa nambah informasi dan ilmu buat kalian yang baca.

Apa itu Kepribadian Borderline?

Ada beberapa karakteristik yang bisa kita liat dari kepribadian borderline ini. Di buku abnormal yang aku baca, kepribadian borderline punya beberapa karakteristik seperti tindakan mereka yang impulsif dan sering susah untuk di prediksi, sering kali terlibat dalam hubungan yang tidak stabil dengan orang lain, memiliki mood yang tidak stabil dan mudah tersinggung. Mereka biasanya akan sulit untuk hidup bersama orang lain, memiliki potensi untuk merusak diri sendiri dan mereka juga mengalami perasaan kosong yang kronis. Selain itu, mereka tidak memiliki self image atau gambaran diri yang jelas, takut jika sendirian, takut diabaikan dan menuntut perhatian.

Di DSM 5 juga menjelaskan beberapa kriteria seseorang di diagnosa memiliki gangguan kepribadian borderline. Secara garis besar, kepribadian borderline memiliki hubungan yang tidak stabil setiap dia menjalin hubungan dengan orang lain, tidak memiliki self image yang jelas dan memiliki afek yang tidak stabil yang ditunjukkan dengan seringnya menunjukkan perilaku impulsif. Biasanya seseorang baru keliatan, apakah dia mengalami gangguan kepribadian borderline atau tidak.. itu akan mulai terlihat ketika memasuki usia dewasa awal.

Di salah satu buku kepribadian yang juga bahas tentang kepribadian borderline ini.. juga menjelaskan beberapa karakteristik kepribadian borderline yaitu memiliki emosi yang tidak stabil dan mudah marah karena ia sering mengalami perubahan penilaian terhadap situasi dan seseorang secara mendadak. Mereka sering merasa sepi dan mengalami kekosongan yang parah ketika mereka sendirian. Mereka juga selalu berusaha untuk menghindari pengabaikan, bahkan.. mereka bisa melakukan percobaan bunuh diri supaya dia tidak di tinggalkan oleh orang lain. Selain itu, mereka tidak memiliki identitas diri yang jelas sehingga selalu bertindak sesuai suasana hatinya.

Di postingan aku sebelumnya tentang Kepribadian Part 1, aku bahas kalo kepribadian ini berada dalam satu garis lurus.. yang berada dalam rentang normal sampai ke gangguan. Nah, untuk kepribadian borderline.. dia berada di antara kedua rentang itu, yaitu dia ada di tengah-tengah.. antara rentang normal dan gangguan kepribadian. Karena posisinya yang berada di tengah-tengah, kepribadian borderline ini.. sangat rentang untuk mengalami psikotik (masuk ke rentang gangguan) dan bisa juga sangat rentang mengalami neurosis (masuk ke rentang normalnya). Jadi, bisa dibilang kalo kepribadian borderline ini.. bisa jatuh ke dalam gangguan psikologis dan bisa juga jatuh ke arah yang lebih normalnya.

Normal to Abnormality

Sekarang kita bahas versi normal dan versi gangguan dari kepribadian borderline ini. Walaupun kepribadian borderline, ada di tengah-tengah.. mereka tetep ada versi normal dan abnormalnya teman-teman.

The Mercurial Style

(Tipe Normal Kepribadian Borderline)

Gangguan Kepribadian Borderline

(DSM 5)

Berusaha agar tidak diabaikan

Berusaha keras agar tidak diabaikan orang lain (baik itu di dunia nyata ataupun di dunia khayal mereka)

Menunjukkan apa yang dirasakan secara spontan dan hanya sesekali bereaksi secara over dramatis

Memiliki pola hubungan interpersonal yang tidak stabil

Selalu berusaha agar bisa dekat dengan pasangan mereka

Memiliki identitas diri yang tidak stabil

Lebih realistis terhadap hubungan yang mereka jalani

Bertindak impulsif dan berpotensi merusak diri sendiri

Mengatasi ketidak jelasan identitas diri yang mereka miliki dengan mencari gaya hidup, nilai-nilai hidup dan peran yang ada di masyarakat

Melakukan percobaan bunuh diri berulang kali

Mengatasi kekosongan diri dengan mencari tempat-tempat untuk menghibur diri

Afek tidak stabil karena suasana hati yang kacau

Mereka cenderung emosional tetapi masih bisa berempati dengan perasaan orang lain

Mengalami perasaan kosong yang kronis

 

Gampang marah dan sulit mengendalikan amarahnya

 

Ketika sedang stress berat, bisa masuk ke dalam gangguan psikotik sementara dan disosiasi


Oke, teman-teman… sekian dulu postingan aku kali ini. ini bakal ada part 2 nya, pantengin terus yaa untuk update postingan selanjutnya.

Referensi :

Davidson, G.C., dkk. Psikologi Abnormal. Edisi ke-9. 2004.

Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders, Fifth Edition. 2013.

Millon, T., dkk. Personality Disorder in Modern Life, Second Edition. 2000.

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Cari Blog Ini

Popular Posts

Copyright © Coklat Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com