Just Talk and Relax

18 September 2020

Kepribadian Paranoid

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Hai.. semuanya, kali ini aku mau bahas tentang tipe-tipe kepribadian. Kalo mau tau tipe-tipe kepribadian itu ada apa aja dan gimana pengelompokannya, kalian bisa cek di postingan aku sebelumnya tentang Kepribadian Part 1. Kali ini, aku mau bahas tentang kepribadian paranoid. Yang kepo tentang kepribadian paranoid.. yuk, di baca postingan aku yaa

Orang dengan Kepribadian Paranoid itu, kayak gimana?

Di salah satu buku abnormal yang aku baca, kepribadian paranoid itu punya beberapa karakteristik yang kurang lebih bisa ngebedain tipe kepribadian ini dengan tipe kepribadian lainnya. Karakteristik yang ada pada orang dengan kepribadian paranoid yaitu selalu waspada, sering mencurigai orang lain, merasa kalo orang lain memperlakukan dia dengan “salah” dan sering merasa kalo dia di eskploitasi orang lain sehingga mereka menjadi orang yang gampang marah karena ngerasa dapet penghinaan dari orang lain.

Di salah satu buku yang juga bahas tentang kepribadian paranoid, aku juga ketemu karakteristik yang ada pada orang dengan tipe kepribadian ini.. yaitu selalu mempertanyakan semua hal yang dikatakan orang lain atau sulit untuk percaya dengan orang lain dan biasanya memandang ketulusan dari orang lain sebagai suatu ancaman karena mereka menganggap bahwa hal tersebut ada niat jahat yang tersembunyi. Selain itu, mereka selalu melindungi diri dengan gak ngebiarin orang lain untuk masuk dalam kehidupan mereka sehingga mereka biasanya sulit menjalin hubungan secara mendalam dengan orang lain.

Dalam DSM 5 orang yang mengalami gangguan kepribadian paranoid juga kurang lebih punya karakteristik yang sama. Biasanya mereka itu gak pernah percaya dan selalu curiga sama orang lain. Setiap motif atau sesuatu yang dilakukan orang lain, selalu mereka anggap sebagai sesuatu yang jahat. 

Di DSM 5 ini, ada beberapa istilah “Paranoid” yang dipake untuk mendiagnosa kondisi mental seseorang, salah satunya schizophrenia tipe paranoid. Nah, bedanya kepribadian paranoid dengan schizo tipe paranoid ini.. orang-orang yang punya kepribadian paranoid engga ngalamin halusinasi kayak orang-orang schizo paranoid. Mereka juga engga mengalami disorganized thinking dan paranoid mereka ini engga sampe ganggu pekerjaan serta kehidupan sehari-hari. Kepribadian paranoid ini juga, beda sama gangguan waham yang juga kadang-kadang dialami oleh orang schizophrenia. Orang-orang kepribadian paranoid, mereka gak ngalamin delusi yang dialami oleh orang dengan gangguan waham dan schizophrenia. Kalo mau tau lebih lanjut tentang schizophrenia, tunggu di postingan aku selanjutnya yaa.

Normal to Abnormal

Di postingan aku tentang Kepribadian Part 1, aku juga bahas kalo setiap kepribadian itu.. ada yang tipe normalnya dan ada juga yang udah masuk ke taraf gangguan. Yuk, kita bahas tentang tipe normal sampe ke gangguan di kepribadian paranoid ini.

Kepribadian Waspada

(Tipe Kepribadian Paranoid Normal)

Gangguan Kepribadian Paranoid

(DSM 5)

Berhati-hati dalam berurusan dengan orang lain

Tanpa memiliki dasar, mereka sering ngerasa kalo orang lain mau mengeksploitas atau menipu dia

Masih bisa percaya dengan orang lain tapi biasanya mereka akan melakukan pertimbangan yang cermat

Sibuk dengan rasa curiga yang tidak jelas pada orang lain

Sangat sensitif terhadap kritik

Tidak mau curhat atau berinteraksi secara mendalam dengan orang lain karena takut infonya bakal di pake buat hal-hal jahat

Sangat menghargai kesetiaan dan tidak mengasingkan orang yang mereka curigai

Merasa bahwa orang lain merendahkan atau mengancam dia, padahal gak ada hal-hal yang ‘bahaya’ sama sekali

Peka terhadap otoritas, kekuasaan dan dominasi

Menyimpan dendam

 

Punya kecurigaan tanpa alasan yang terus berulang pada kesetiaan


Gimana orang dengan kepribadian paranoid terbentuk?

Secara biologis, seseorang dengan kepribadian paranoid.. punya sistem saraf simpatik yang disetel untuk selalu bersiap atau waspada. Selain itu, mereka juga memiliki temperamen yang cepat marah dan memiliki agresivitas yang tinggi. Hal ini yang menyebabkan orang dengan kepribadian paranoid memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi dan selalu siap untuk menyerang kalo ada hal-hal yang menurut mereka “bahaya”.

Kalo diliat dari sudut pandang psikoanalisa (salah satu mazhab di ilmu psikologi), orang dengan kepribadian paranoid memiliki masalah pada tahap perkembangan di fase anal. Mereka memberikan respon dari aturan dan kontrol yang diberikan dengan cara bersikeras untuk tidak melakukan sesuai keinginan pengasuhnya. Hal ini yang membuat pengasuh mereka, mencari berbagai cara agar anak bisa nurut atau ngikutin keinginan pengasuh. Dari sini, yang bikin anak memunculkan motif curiga dan menganggap kalo figur otoritas itu hanya ingin membuat mereka lemah. Selain itu, biasanya pola asuh yang diterapkan oleh orang tua atau pengasuhnya cenderung sering memberikan kritik dan anak sering dijadikan kambing hitam yang menyebabkan anak tumbuh menjadi seseorang yang peka terhadap kritikan dan tuduhan.

Kalo diliat dari sudut pandang interpersonal (salah satu mazhab yang ada di ilmu psikologi juga), orang dengan kepribadian ini sering ngerasa kalo kelemahan atau keburukan mereka dapat dengan mudah diliat oleh orang lain. Hal ini yang menyebabkan mereka sering ngerasa dihina atau dipermalukan pas lagi bareng sama orang lain. Nyambung dengan sudut pandang psikoanalisa diatas, anak yang disalahkan yang membuat mereka menilai kalau hinaan itu tujuan dari hubungan sosial. Artinya, setiap mereka akan berinterkasi sosial mereka ngerasa kalo orang lain berkomunikasi dengan mereka hanya untuk menghina saja. Dengan hal ini, akhirnya orang-orang yang punya kepribadian paranoid memutuskan untuk berinteraksi dengan orang yang menurut mereka “aman” saja. Menurut sudut pandang interpersonal ini, biasanya orang dengan kepribadian paranoid memiliki pola asuh yang selalu berusaha untuk mengendalikan dan merendahkan anak. Selain itu, biasanya orang tua juga sering menjadikan anak sebagai kambing hitam ketika ada masalah dan sering membandingkan juga.

Berdasarkan sudut pandang kognitif, orang yang memiliki kepribadian paranoid biasanya memiliki pengamatan yang tajam dan mereka biasanya sangat memperhatikan sesuatu dengan detail. Setiap mereka melakukan komunikasi dengan orang lain, mereka selalu menganalisis semua kata yang diucapkan orang dan sangat tidak menyukai ambiguitas. 

Mereka memiliki pola pikir yaitu 

ada makna terselubung dari setiap kata yang diucapkan orang lain”. 

Dengan pola pikir ini, sering kali bikin mereka jadi gak objektif ketika ngasih penilaian pada interaksi yang terjadi. 

Dari sudut pandang teori evolusi, orang dengan kepribadian paranoid ini tumbuh dari pola asuh yang sering menyalahkan anaknya sehingga anak berusaha bertahan hidup dengan selalu waspada dan menganggap bahwa semuanya itu berbahaya. Hal ini yang membuat anak biasanya memberontak ke orang tua dan sangat tidak suka dengan orang lain sehingga mereka selalu menganggap setiap orang yang deket sama dia itu mau menghina atau mengekspolitasi dia.

Referensi :

Davidson, G.C., dkk. Psikologi Abnormal. Edisi ke-9. 2004.

Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders, Fifth Edition. 2013.

Millon, T., dkk. Personality Disorder in Modern Life, Second Edition. 2000.

 

           

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Cari Blog Ini

Popular Posts

Copyright © Coklat Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com